Lompat ke isi utama

Berita

Mengabadikan Kinerja Pengawasan Melalui Tulisan

Mengabadikan Kinerja Pengawasan Melalui Tulisan

SLEMAN - Salah satu cara untuk mengabadikan kinerja pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah dengan cara menuangkan hasil kinerja pengawasan itu ke dalam sebuah tulisan. Berangkat dari hal tersebut, Bawaslu Kabupaten Sleman menyelenggarakan Peningkatan Kapasitas Penulisan Opini dan Features secara daring pada hari Senin tanggal 9 Agustus 2021.


Langsung dipandu oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman, M. Abdul Karim Mustofa, acara peningkatan kapasitas ini menghadirkan dua orang narasumber yang sudah kompeten di bidang penulisan opini dan features di media cetak, yaitu Marwanto dan Arjuna Al Ichsan Siregar.


Dalam sambutannya saat membuka acara peningkatan kapasitas ini, Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman, M. Abdul Karim Mustofa, mengatakan jika peningkatan kapasitas menulis opini dan features ini merupakan salah satu kegiatan untuk memeriahkan hari jadi ketiga Bawaslu Kabupaten/Kota di bulan Agustus ini.


“Bapak dan ibu peserta serta sahabat-sahabat sekalian, acara peningkatan kapasitas pada hari ini merupakan salah satu program dari Bawaslu Kabupaten Sleman yang kami rangkum dengan nama Pentas Pemilu,” kata Karim.


Terdapat 17 program dalam Pentas Pemilu ini, lanjut Karim, yang merupakan upaya untuk memeriahkan hari ulang tahun Bawaslu Kabupaten/Kota se-Indonesia pada bulan Agustus ini.


Sementara itu, narasumber pertama, Marwanto, yang merupakan penulis opini di Surat Kabar Harian (SKH) Kedaulatan Rakyat menjelaskan bahwa terdapat enam hal yang biasa tampil dan mendukung eksistensi dari sebuah media. Namun, dari enam hal tersebut, ada dua yang paling mendominasi. Keenam hal itu yakni opini, berita, fiksi, iklan, resensi, dan kartun.


“Terkait opini atau terkadang juga disebut dengan kolom adalah sebuah tulisan yang mengandung argumentasi, bertema sesuatu hal yang sedang aktual, dan ditulis dengan gaya ilmiah popular,” kata Marwanto.


Dalam alirannya, sambungnya, ada dua jenis opini, yaitu opini dalam dan opini luar. “Opini dalam terdiri dari tajuk, jatidiri, dan editorial, sedangkan opini luar terdiri dari opini itu sendiri, kolom, dan esai,” tuturnya.


Sementara itu, narasumber kedua, Arjuna Al Ichsan Siregar, yang merupakan Anggota Bawaslu Kabupaten Sleman ini menjelaskan tentang penulisan dengan gaya features. Ia menjelaskan, features merupakan penulisan cerita pendek non fiksi yang berisi berita ringan dan ditulis dengan gaya mengalir seperti sedang menulis buku harian dengan cara yang naratif dan imajinatif.


“Syarat sebuah tulisan features haruslah aktual, lengkap, seimbang, menarik, dan berguna. Beberapa ragam features antara lain adalah historical features, profile features, adventure features, trend features, dan human interest features,” lanjut pria yang menjadi juara pertama lomba penulisan karya ilmiah Bawaslu RI tahun 2019 ini.


Arjuna menambahkan, cara atau teknik dalam menulis sebuah features adalah yang pertama kali itu menentukan tema, lalu memilih judul yang menarik, mengumpulkan bahan, membuat kerangka tulisan dan lead berita, mulai melakukan deskripsi, dan gunakan kalimat yang santai. “Bisa juga dimulai dengan mengutip peribahasa ataupun lirik lagu”, tandasnya.


Dalam pernyataan penutup, kedua narasumber mengatakan untuk dapat menulis opini dan features yang baik adalah dengan terus belajar menulis tanpa harus merasa terbebani dengan hasil akhirnya seperti apa. Kegiatan peningkatan kapasitas secara online ini tidak hanya diikuti oleh jajaran Bawaslu Kabupaten/Kota di DIY saja, tetapi juga Bawaslu Provinsi dan kabupaten/kota di luar DIY, seperti Bawaslu NTT, Bawaslu Kabupaten Kaimana, dan Bawaslu Kabupaten Aceh Jaya hingga mencapai peserta 60 orang. (*)