Lompat ke isi utama

Berita

Membangun Citra Lembaga Melalui Media Sosial

Membangun Citra Lembaga Melalui Media Sosial

SLEMAN - Ketua sekaligus Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, M. Abdul Karim Mustofa, dan dua orang Staf Bawaslu Kabupaten Sleman yang mengampu di bidang kehumasan, Lukman Arse Mubarok dan Duroh Nursyamsi Haleda mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas penguatan kehumasan pengelolaan media sosial yang diselenggarakan oleh Bawaslu DIY pada Selasa (26/10/2021).

Dibuka oleh Anggota Bawaslu DIY, Agus M. Yasin, kegiatan peningkatan kapasitas ini menghadirkan Vinda Devi sebagai narasumbernya, seorang content creator dan juga alumni SKPP Tingkat Menengah Bawaslu DIY.

“Alhamdulillah, hari ini kita dapat bertemu kembali secara langsung dalam kegiatan peningkatan kapasitas pengelolaan media sosial”, tutur Agus M. Yasin saat membuka acara.

“Seperti yang telah kita ketahui bersama, saat ini penggunaan media sosial sangat masif, tidak terkecuali penggunaan media sosial bagi lembaga atau instansi pemerintah”, lanjutnya.

“Mayoritas saat ini masyarakat akan mengakses media sosial ketika ingin mendapatkan informasi tentang suatu instansi, dan bagi sebuah instansi, penggunaan media sosial yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan citra dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut”, pungkasnya.

Sementara itu, dalam pemaparan materinya, Vinda Devi menjelaskan ada tiga aspek dalam pengelolaan sebuah akun media sosial, terutama Instagram. Ketiga aspek yang dikelola adalah visual, foto, dan audio - visual.

“Dalam mengelola tiga aspek tersebut, sebuah konten harus dibuat dengan cara yang menarik dan informatif sekaligus menghibur sehingga "clickable" dan "shareable", ungkapnya kepada para peserta kegiatan peningkatan kapasitas ini.

“Perlu diadakan sebuah riset - riset kecil terhadap "behaviour market" dan "mood follower" dalam rangka meningkatkan traffict dan kualitas konten yang diunggah”, sambungnya.

“Untuk menentukan bagaimana cara memperlakukan dan menampilkan media sosial lembaga, perlu dilakukan content pillar. Yang dimaksud dengan content pillar adalah membayangkan lembaga kita seperti manusia. Hal ini untuk menentukan gaya bahasa dan gaya tampilan seperti apa yang ingin dibangun, juga untuk menentukan gaya bahasa di caption, jenis design, dan mood colour atau tampilan warna di postingan media sosial kita”, sambungnya kembali.

Lebih lanjut, lulusan MMTC Yogyakarta ini mengatakan bahwa untuk mempertahankan atau menjaga kualitas content yang diunggah, perlu dilakukan monthly guide atau perawatan bulanan tentang bagaimana cara menyampaikan, visual brief, wording content atau kalimat – kalimat yang disisipkan dalam postingan, dan pesan apa yang ingin disampaikan.

Lalu, untuk finalisasi konten perlu memperhatikan dan menentukan tanggal unggahan, konten yang akan diunggah, caption atau wording seperti apa yang ingin disampaikan, dan hastag jika ada hastag tertentu yang ingin diunggah.

Ia juga menyampaikan jika pada era sekarang ini media sosial merupakan sebuah aset karena media sosial menjadi lahan informasi, platform yang sangat strategis untuk mengampanyekan banyak hal, dan membangun kepercayaan dan citra lembaga.