Lompat ke isi utama

Berita

Cerdas Dalam Mengelola Media Sosial

Cerdas Dalam Mengelola Media Sosial

SLEMAN - Bagi yang sering bergelut di dunia media sosial, pasti sering berfikir bagaimana caranya untuk berkomunikasi secara efektif dengan para follower atau subscriber di media sosial yang dikelola. Pasti pernah juga mencari cara agar konten - konten yang ditampilkan tampilkan menjadi lebih menarik dan makin diminati oleh masyarakat pemerhati media sosial atau biasa disebut dengan netizen.

Untuk menjawab hal – hal tersebut, Bawaslu Kabupaten Sleman menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas secara daring dengan tema Komunikasi Publik yang Efektif Melalui Media Sosial pada hari Rabu tanggal 25 Agustus 2021 yang dihadiri oleh puluhan jajaran Pengawas Pemilu dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam sambutannya saat membuka acara ini, Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman, M. Abdul Karim Mustofa, menyampaikan jika menguasai komunikasi publik merupakan sebuah keniscayaan, apalagi di era serba digital saat ini.

“Berbicara tentang komunikasi publik melalui media sosial, saat ini merupakan hal yang tak bisa dihindari lagi”, tuturnya.

“Perubahan budaya komunikasi masyarakat dari luring ke daring, menyebabkan komunikasi publik lewat media sosial begitu merajai dan pengaruhnya sangat luar biasa”, lanjutnya.

“Bahkan hoaks atau berita – berita bohong yang banyak beredar saat ini tidak lepas dari masifnya masyarakat melakukan komunikasi dengan menggunakan media sosial”, tandasnya.

Sementara itu, narasumber dalam kegiatan peningkatan kapasitas melalui aplikasi zoom ini,  Wardah Fajri, menjelaskan dengan gamblang tentang tips dan trik dalam mengelola media sosial agar efektif, terlihat lebih menarik dan makin diminati,namun tetap edukatif dan informatif.

“Berkomunikasi melalui media sosial, berarti kita menggunakan media sosial itu sebagai penyambung lidah atau menjadi sarana bagi kita untuk menyampaikan pesan dan kegiatan kita kepada masyarakat”, tuturnya.

“Penyampaikan pesan atau kegiatan kita di media sosial yang menarik akan membuat masyarakat menyukai dan mengikuti media sosial yang kita kelola”, sambungnya.

“Saat ini, mayoritas masyarakat menyukai konten – konten yang tidak hanya berisi pengetahuan atau informasi, tetapi juga disampaikan dengan unsur – unsur yang menghibur dan santai,namun juga konsisten”, tegasnya.

“Untuk itu, tim pengelola media sosial harus sering mengeksplorasi ide – ide kreatifnya dengan banyak melihat akun – akun media sosial yang banyak diminati masyarakat di Youtube, Instagram, ataupun Tiktok, dapat juga bekerjasama dengan pihak ketiga”, tandasnya.

Lebih lanjut, perempuan yang aktif sebagai blooger dan dunia digital kreatif ini, menjelaskan jika pengelola media sosial juga harus mengetahui karakter pengikut masing – masing media sosial.

“Pengikut Facebook cenderung menyukai caption yang bersifat deskriptif naratif atau story telling dan pengikut di Instagram suka dengan caption yang pendek namun informatif”, jelasnya.

“Lalu untuk aplikasi Whatsapp (WA), netizennya lebih menyukai gaya bahasa secara langsung dan terdapat sapaan – sapaan di dalamnya, sedangkan di Youtube, para pengikutnya menyukai konten – konten yang bersifat menghibur dengan durasi tayangan paling lama sekitar 10 hingga 15 menit”, pungkasnya.(*)