Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Ajak Perempuan Sleman Tolak Politik Uang

Bawaslu Ajak Perempuan Sleman Tolak Politik Uang

Pada hari Kamis (12/11/2020), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sleman turut hadir sebagai narasumber dalam acara seminar “Partisipasi Perempuan Dalam Politik untuk Mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah 2020 Pada Masa Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman. Bertempat di Aula 1 Pemkab Sleman, acara tersebut dibuka oleh Kepala Bakesbangpol Bapak Hery Sutopo.

Dalam sambutannya, Hery menyampaikan bahwa peserta yang hadir adalah perempuan-perempuan yang berasal dari partai politik. Dia kemudian menegaskan, perempuan dalam Pemilu atau Pilkada sangatlah penting. Khususnya di Sleman, komposisi hak pilih lebih dominan dipegang oleh kaum perempuan.

Narasumber yang mengisi seminar tersebut yaitu, Kepala Badan Kesbangpol Hery Sutopo, Komisioner KPU Sleman Aswino Wardana, dan Koordinator Divisi Organisasi dan SDM Bawaslu Sleman Vici Herawati.

Selaku narasumber, Hery mengungkapkan partisipasi perempuan mengalami dinamika yang cukup panjang dalam partisipasi politik, terlebih lagi pada masa penjajahan. Namun, jangan lupa banyak muncul pejuang-pejuang perempuan saat masa penjajahan.

“Di Aceh ada Cut Nyak Dien, di Jawa ada R.A Kartini dan masih banyak lagi. Dalam sudut pandang agama besar kita diwajabkan pula untuk memuliakan perempuan,” kata Hery.

Sementara itu, Vici Herawati selaku narasumber menuturkan, partisipasi perempuan dalam Pilkada setidaknya dibagi dalam tiga peran, pertama, sebagai penyelenggara Pilkada, kedua peserta Pilkada, ketiga sebagai pemegang hak pilih. Dalam Pemilu 2019, 50 persen lebih hak pilih dipegang oleh perempuan. Jika dihitung secara angka, maka perempuan lebih memiliki pengaruh dalam menentukan pemimpin.

Vici pun menekankan kepada semua elemen masyarakat, khususnya kaum perempuan untk menjaga integritas, menolak semua praktik politik uang. Jangan sampai tergoda dengan tawaran materi dari calon-calon yang ada.

“Penting bagi kita untuk melihat visi, misi, dan program pasangan calon yang sedang berkontestasi. Kadang dongeng itu tidak dimulai dengan ‘Pada suatu hari nanti’ tetapi ‘Jika saya terpilih, maka saya akan…’ Kita jangan terkecoh dengan janji manis paslon, jika pun ada janji kita harus melihat itu dengan realistis, kalau kira-kira utopis berarti itu dongeng belaka,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Vici.

Saat forum diskusi dibuka, salah satu peserta bernama Sri mengapresiasi pemaparan yang disampaikan Vici, karena menurutnya penting bagi perempuan untuk mengetahui perannya, terlebih lagi dalam masa-masa Pilkada seperti sekarang.

“Kami sebagai pengawas pemilihan sangat berterimakasih jika ada forum-forum seperti ini, kami siap untuk berdiskusi dengan Bapak dan Ibu di manapun,” tutur Vici.

Di akhir acara, Vici mengajak peserta forum untuk mendeklarasikan Perempuan Sleman Tolak Politik Uang dalam Pilkada Sleman 2020.